Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring berbagai racun di dalam tubuh hingga membantu menjaga keseimbangan kadar mineral dan garam di dalam tubuh. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membantu memproduksi sel darah merah serta membantu memproduksi vitamin D. Mengingat pentingnya fungsi ginjal tersebut, tidak mengherankan jika tanggal 8 Maret hari ginjal sedunia yang mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak.
Penetapan 12 Maret sebagai Hari Ginjal Sedunia tentu juga tidak asal-asalan karena pemerintah dunia sangat prihatin dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan ginjal yang sangat rendah. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya kasus obesitas yang dilansir dari data WHO pada tahun 2014 silam. Dari seluruh masyarakat dunia, penderita obesitas mencapai angka 641 juta orang dewasa dengan 41 juta lainnya adalah anak-anak.
Pertama kali ditetapkan pada 2006, 12 Maret, Hari Ginjal Sedunia ini merupakan sebuah peringatan dunia dengan harapan yang lebih baik. Pasalnya, hingga kini permasalahan ginjal dianggap menjadi salah satu pemicu kematian yang jarang disadari oleh masyarakat luas hingga akhirnya berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Tidak mengherankan jika dimana-mana selalu digembor-gemborkan untuk senantiasa menjaga kesehatan ginjal melalui pola hidup yang sehat baik dengan menjaga pola makan dan juga sering berolahraga.
Peran Pemerintah dalam Peringatan Hari Ginjal Sedunia
Menyikapi adanya peringatan Hari Ginjal Sedunia tersebut, pihak pemerintah sudah berusaha menghimbau kepada semua masyarakat atas pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Dalam hal ini, perilaku “CERDIK” sudah sepatutnya diterapkan. Singkatan CERDIK itu sendiri terdiri dari cek kesehatan berkala, enyah dari asap rokok, rajin berolahraga, diet secara seimbang, istirahat yang cukup hingga kelola stress.
Selain “CERDIK”, pemerintah juga menggalakkan istulah lain yaitu “PATUH” yang merupakan singkatan dari periksa kesehatan ke dokter secara rutin serta patuhi nasihat dokter, atasi berbagai penyakit melalui pengobatan teratur, tetap lakukan diet sehat dan seimbang, upayakan untuk melakukan olah fisik dan hindari alcohol, rokok dan zat yang sifatnya karsinogenik. Dari istiah tersebut setidaknya membantu dalam menyukseskan peringatan 12 Maret hari ginjal sedunia.
Sebagai bentuk kesadaran masyarakat dalam menanggapi Hari Ginjal Sedunia, pemerintah juga terus menghimbau untuk selalu meningkatkan “self awareness” yaitu kesadaran diri. Cara ini bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah setidaknya 1 kali dalam setahun ataupun mengecek tekanan darah. Melalui cara ini, nantinya resiko ginjal kronis bisa diminimalisir sedini mungkin.
Fakta Menarik Mengenai Hari Ginjal Sedunia
Terlepas dari hiruk pikuk peringatan 12 Maret sebagai Hari Ginjal Sedunia, pada dasarnya semua berawal dari adanya permasalahan penyakit ginjal yang terus mengalami pertambahan di setiap tahunnya. Hal ini bisa dibuktikan dari data yang dirilis oleh Global Burden of Disease pada tahun 2010 yang menyatakan jika penyakit ginjal merupakan penyebab kematian yang ke-27 pada 1990.
Seiring pergantian tahun, ternyata permasalahan tersebut kian memburuk dengan dinyatakannya sebagai peringkat ke-18 pada 2010 silam. Berbicara mengenai prevelensi penderita gagal ginjal, disebutkan jika pria memiliki presentase 0.3% sedangkan wanita adalah 0.2%. sedangkan jika dilihat dari usia, prevalensi tertinggi ditemukan pada mereka yang berusia di atas 75 tahun.
Kondisi tersebut pada hakikatnya bisa mulai dirasakan pada usia 35 tahun. Kondisi tersebut kemudian juga didukung oleh lokasi tempat tinggal, dimana untuk masyarakat pedesaan cenderung lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan.
Apa Makna di balik Hari Ginjal Sedunia?
Di tahun 2020 silam, peringatan hari ginjal mengusung tema “Ginjal Sehat Untuk Semua di Mana Saja”. dengan mengusung tema tersebut, nantinya pihak pemerintah berharap jika masyarakat akan memiliki akses yang lebih luas untuk melakukan perawatan pada ginjal sehingga berbagai kemungkinan buruk terhadap munculnya gangguan pada ginjal bisa diantisipasi.
Dalam peringatan hari ginjal sedunia, pemerintah Indonesia sendiri selalu menggalakkan berbagai acara yang sangat menarik. Beberapa diantaranya adalah kegiatan sosilasisasi yang melibatkan praktisi kesehatan dan diikuti oleh masyarakat secara luas.
Diselenggarakannya acara yang sifatnya edukatif tersebut tentu memberikan keuntungan tersendiri untuk senantiasa menambah wawasan terhadap permasalahan pada organ ginjal yang harus diwaspadai.
Tidak ketinggalan juga, pihak Kementrian Kesehatan juga memberikan tanggapan positif atas peringatan hari ginjal sedunia. Dalam hal ini, semua permasalahan ginjal tersebut bisa diatasi melalui serangkaian tindakan preventif serta promotif melalui peningkatan gaya hitup lebih sehat.
Selain itu, juga menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan mengacu pada standar minimal. Dengan menerapkan semua hal tersebut dan selalu berpikiran positif, maka seseorang bisa terhindar dari permasalahan gangguan ginjal. Tentunya hal ini merupakan harapan bagi siapa saja dan juga pemerintah yang ingin menjadikan rakyatnya selalu peduli dengan kesehatan.